Selasa, 28 April 2020

Toba Samosir Potensial Kembangkan Ratusan Jenis Tanaman Obat

Toba Samosir Potensial Kembangkan Ratusan Jenis Tanaman Obat



Budidaya berbagai jenis tanaman obat sangat berpotensi dikembangkan di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatra Utara, sebab agroklimat di daerah itu cukup mendukung bagi syarat tumbuh komoditas tersebut.

“Ratusan jenis tanaman obat (herbal) untuk dijadikan sebagai bahan baku industri obat yang berguna bagi masyarakat akan kami kembangkan dalam areal seluas satu hektare di objek wisata Taman Eden Desa Sionggang, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Tobasa,” ujar Dr. Palmina Sihombing di Lumbanjulu, Minggu.

Untuk itu, kata dia, kerjasama akan dijalin dengan berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian setempat dan pihak farmasi serta menggandeng sejumlah perusahaan industri bahan baku tanaman obat, mengingat banyaknya produk suplemen makanan yang berasal dari tanaman itu.

Menurut dia, beragam jenis tanaman dan akar-akaran serta bahan herbal alamiah lainnya tumbuh subur di taman edukasi seluas 40 hektare yang terletak sekitar 40 kilometer dari Balige, ibu kota Kabupaten Tobasa itu akan dimaksimalkan, hingga di sisi lain dapat meningkatkan penghasilan petani kooperator yang menanam komoditas dimaksud.

Dokter yang bertugas di Puskesmas Sigumpar, Kabupaten Tobasa itu mencontohkan, tanaman “ampapaga” (pegagan) dalam bahasa latin disebut ’Centella asiatica’, manfaatnya bisa menggantikan fungsi obat ’cerebrovit’ untuk mengatasi penyakit lupa, tumbuh sangat subur di kawasan tersebut, namun selama ini hampir luput dari perhatian.

“Padahal, kesehatan merupakan investasi yang menjadi dambaan setiap insan, sehingga ’back to basic’ dan ’back to nature’ dengan memaksimalkan pemanfaatan fungsi tanaman obat sungguh merupakan terapi yang sangat tepat,” kata Palmina.

Selain itu, kata dia, sejak ratusan tahun lalu, nenek moyang ’kita’ terkenal pandai meracik jamu serta obat-obatan herbal dan menurut beberapa hasil penelitian penggunaannya tidak terlalu menyebabkan efek samping, sehingga budidayanya perlu dikembangkan.

Sementara itu, apoteker Irma Sinaga, dosen pada Akademi Farmasi Yayasan Perguruan Arjuna Tobasa menambahkan, pada prinsipnya segala buah dan sayuran mengandung vitamin C akan berguna sebagai antioksidant untuk menetralkan racun dan radikal bebas di dalam darah maupun sel cairan tubuh.

Memang, kata dia, hingga sekarang kandungan bahan kimia yang terdapat dalam berbagai tanaman obat belum dapat dipastikan secara jelas, akibat berbagai sifat kemiripan yang dimiliki sintesa ataupun turunannya masih memerlukan penelitian lebih mendalam.

“Pengenalan tanaman obat bisa dikaitkan dengan pola dan gaya hidup sehat bagi keluarga, sebagai upaya mencegah penyakit,” katanya.

Pengelola Taman Eden, Marandus Sirait menyambut baik upaya pengembangan tanaman khas yang akan dijadikan sebagai model taman sehat atau apotik hidup tersebut.
sehatnews.com